Adayang menyebut pamot Tepen, ada yang menyebut Lis-lisan. Bentuknya merupakan alur pamor yang merata sepanjang pinggiran bilah keris. Tuahnya macam-macam, ada yang bersifat perlindungan bagi pemiliknya agar terhindar dari bahaya. Ad yang memberikan perlindungan terhadap godaan batin, ada pula yang menambah rasa hemat. Pamor ini tidak pemilih.

PURA KAWITAN ARYA KEPAKISAN NYUH AYA Setelah Bali ditaklukkan ternyata masih terjadi pemberontakan dimana-mana akibat ketidakpuasan dari penduduk Bali Aga terhadap pemerintahan para arya yang ditugaskan di Bali. Atas pemikiran Gajah Mada maka Arya Kepakisan datang ke Bali pada 1352 M diutus oleh raja Majapahit mengiringi Dalem Sri Kresna Kepakisan, untuk memadamkan pemberontakan di 39 desa Bali Aga. Satu persatu desa Bali Aga yang memberontak dapat ditaklukkan. Setelah berhasil beliau diangkat sebagai patih agung kerajaan, mendampingi Dalem Sri Kresna Kepakisan, sebagai raja Samprangan I. Dalem Sri Kresna Kepakisan bersthana tempat tinggal di Samprangan. Sedangkan Arya Kepakisan menuju tenggara dan tiba disebuah tempat, disana Beliau menemukan sebuah Kelapa Besar Nyuh Aya, yang bersinar. Di tempat itulah dipilih sebagai tempat tinggal yang kemudian disebut dengan DESA NYUH AYA, untuk mengenang ditemukan Kelapa Besar Nyuh Aya. Tempat itupun diberi tanda/cihna/ciri dengan Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana, dimana di Jawa Timur banyak dijumpai sebagai pohon yang disebut pohon angsana Pterocarpus indicus. Taru Agung tersebut mempunyai keunikan karena getahnya berwarna Merah Darah, seperti darah manusia. Karena keunikan itulah Taru Agung tersebut dipilih sebagai tanda/cihna/ciri, yang dibawa dari Desa Pakis asal Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Disinilah didirikan Merajan oleh Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, dan kemudian menjadi PURA KAWITAN setelah Beliau moksa dan bersthana di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya sekarang. Kisah tentang Harimau Hitam Macan Selem Pada pemerintahan Dalem Sri Semara Kepakisan ada seekor Harimau Hitam Macan Selem yang sangat ganas dan sakti mengganggu kehidupan penduduk di Blambangan Banyuwangi. Karena Harimau Hitam Macan Selem sangat mengganggu kehidupan penduduk setempat, maka Pangeran Nyuh Aya sebagai Patih Agung yang telah mengantikan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, diutus oleh Dalem Sri Semara Kepakisan ke Blambangan Banyuwangi untuk membunuh Harimau Hitam Macan Selem. Beliau menyusul Arya Kubon Tubuh, yang telah lama berangkat dengan tujuan yang sama, untuk membunuh Harimau Hitam Macan Selem. Pangeran Nyuh Aya berhasil membunuh Harimau tersebut, kemudian dibawalah kepala Harimau tersebut kehadapan Dalem Sri Semara Kepakisan sebagai bukti. Tidak berselang lama maka datanglah Arya Kebon Tubuh yang menyatakan juga telah membunuh Harimau tersebut. Untuk menghindari kesalahpahaman maka Dalem Sri Semara Kepakisan memberikan anugerah yang sama kepada Pangeran Nyuh Aya dan Arya Kebon Tubuh. Anugerah itu berupa Piagam yang berisi catatan hak penghormatan dan penghargaan serta tata cara upakara dan upacara pelaksanaan semasa masih hidup hingga upacara kematian untuk turun-temurun. Selaku penghargaan pula atas jasa Pangeran Nyuh Aya dan Arya Kebon Tubuh, maka baginda raja Bali memberikan tugas masing-masing antara lain kepada Arya Kebon Tubuh, Dalem Sri Smara Kepakisan menyerahkan sebuah pura Kahyangan “Dalem Tugu”, dan Pangeran Nyuh Aya, berkewajiban menyimpan “Aji Purana” dengan catatan setiap upacara piodalan di Pura Dalem Tugu harus diusung ke Dalem Tugu untuk diupacarai. Bila upacara telah selesai, “Aji Purana” itu disimpan kembali oleh Pangeran Nyuh Aya. Namun karena sesuatu hal, kini Aji Purana tersebut tidak lagi “katuran” ke Pura Dalem Tugu. Dan Ida Bhatara berupa “Aji Purana” tersebut tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, di Banjar Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Selain itu, keturunan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya dan Arya Kubon Tubuh bila meninggal dunia, diaben, boleh menggunakan bade tumpang pitu, berhiaskan kapas 9 warna, balai silunglung, kajang kawitan, balai lunjuk tiga undag, petulangan berbentuk harimau hitam Macan Selem. Benda pusaka yang dihadiahkan kepada beliau berupa sumpitan tulup yang digunakan membunuh harimau di Blambangan itu. Sumpitan itu bernama Ki Macan Guguh. Dalam Pamencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya pada kalimat awal tertulis “Mulaning carma ring Bali Sri Arya Kepakisan, Arya Kediri saking Jayasabha, ari saking Aji Jayabhaya, saking Erlanggia, Putu Kameswara saking Dharma Wangsa Loang Dantawikrama”. Pada bait terakhir dari Pamencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya tertulis “Asak aoka Pangeran Nginte, Pangeran Nginte ngeanis Sira Jaya Keta. Telas brasta wayang paperangan. Arya Kediri Putrane Jayasabha aputra Arya Kepakisan, iki ngembatang maring Bali, tekep ira pada. Sane kasentane kemajelangu, Arya Wang Bang, Arya Kenceng, Arya Delancang, Arya Belog, Arya Kedutan, malih sira Wang Bang, Tan Kober, Tan Kabur, Tan Mundur, kameokas Arya Kutawaringin sama angiringang Arya Kepakisan. Malih Arya Kepakisan asentane Pangeran Nyuh Aya, masentane pepitu, pinih werde Petandakan, Satra, Pelangan, Akah, Kloping, Cacaran, Anggan. Iki rerajahan Kajang maring Pemerajan Arya Nyuh Aya”. Dari Pamencangah tersebut sangat jelas tersurat dan tersirat bahwa Pemerajan Beliau terdapat di Desa Nyuh Aya, sehingga disebut Pemerajan Arya Nyuh Aya, yang dimaksud tiada lain adalah Pemerajan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, dan untuk mengenang Desa Nyuh Aya, Putra beliau juga diberi nama Pangeran Nyuh Aya, karena lahir di Desa Nyuh Aya. Kalau disimak dari beberapa uraian diatas, maka jelas ketika pertama kali datang ke Bali Arya Kepakisan menempati sebuah tempat yang diberi nama Desa Nyuh Aya. Oleh karena demikian Beliau pun bernama Arya Nyuh Aya. Arya Kepakisan atau Arya Nyuh Aya mempunyai dua putra yaitu 1. Pangeran Nyuh Aya lahir di Desa Nyuh Aya 2. Pangeran MadeAsak lahir di Gelgel. Dan seterusnya………………… Keturunan Arya Kepakisan di Bali sudah cukup banyak jumlahnya. Untuk menghormati leluhurnya sebagai bekas Raja Kediri, maka keturunan beliau di Bali telah bersepakat untuk memberikan gelar Sri Nararya Kresna Kepakisan dst……. Sesuai konsep Hindu, setiap keluarga yang akan membangun sebuah pekarangan rumah atau tempat tinggal pasti akan dibangun sebuah Parahyangan Pemerajan atau Sanggah. Begitu pula dengan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya setelah tinggal di Desa Nyuh Aya, beliau juga membangun Pemerajan, yang kini menjadi Pura Kawitan setelah Beliau moksa dan bershtana di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Sangat diyakini Desa Nyuhaya sama dengan Banjar Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, karena hingga sekarang Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana yang dipakai tanda, masih berdiri dan tumbuh dengan subur di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Disinilah “Wit” atau Asal Mula dari seluruh Prati Sentana Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, yang ada diseluruh Bali. Klik gambar untuk pesan..!

Promoterdiri dari paket croffle isi 3 harga Rp 15.000, paket isi 6 harga Rp 30.000, dan paket isi 9 hanya Rp 45.000. Itu semua bisa dipesan secara offline dengan datang langsung ke The Sultan Croffle di Jalan Probolinggo No.1, Klojen, Kota Malang, dari pukul 11.00 sampai pukul 20.00 WIB.

Kiriman I Made Dwi Andika Putra, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Oleh Suhardana Penerbit “ PARAMITA” Cetakan Pertama Tahun 2006 Kata “Arya” menurut Zoetmulder dan Robson dalam “Kamus Jawa Kuno Indonesia” diartikan sebagai “terhormat, terpandang, mulia atau ningrat,” sedangkan kata “Nararya” diartikan sebagai “yang mulia diantara orang-orang keturunan ningrat. Sementara itu kata Nararya sering kali dicantumkan di depan nama diri. Dengan demikian menjadi jelas bahwa Nararya di depan nama seseorang menunjukkan bahwa orang tersebut adalah keturunan raja, keturunan ningrat atau orang yang terhormat, mulia atau terpandang. Pemakaian gelar Arya sebenarnya sudah berjalan sejak jaman Bali Kuno ketika Raja Ugrasena Berkuasa tahun 882 M, demikian juga pada waktu Raja Kesari Warmadewa memerintah tahun 913 M. Jayakaton yang pada tahun 907 menjadi Patih Raja menurunkan Arya Rigih, kemudian Arya Rigih melahirkan Arya Rigis yang selanjutnya menurunkan Arya Kedi. Berikutnya Arya Kedi menurunkan Arya Karangbuncing. Kemudian pada jaman Airlangga tahun 1019 M pun gelar Arya juga sudah dipergunakan. Sri Airlangga sendiri dari isterinya seorang putri gunung menamakan putranya Arya Buru atau Arya Pangalasan atau Arya Timbul. Dalam sejarahnya memang penggunaan gelar Arya itu menjadi semakin meluas setelah jatuhnya Kerajaan Kadiri ke tangan pasukan Majapahit. Sejak jatuhnya Kerajaan Kadiri, keturunan Sri Jayakatwang dan orang-orang Kerajaan Kadiri tidak lagi memperoleh kepercayaan. Semua pejabat yang semula dipegang orang-orang Kadiri diganti dengan orang-orang Majapahit. Raja Kadiri Sri Sastrajaya tahun 1258-1271M yang kedudukannya diganti oleh Jayakatwang turut menerima kekalahan itu dan mendapatkan gelar baru sebagai Arya Kadiri dan lazim disebut Ksatriyeng Kadiri atau Ariyeng Kadiri. Semua keturunan dan sanak saudaranya juga memperoleh gelar atau julukan yang sama. Gelar Arya atau Ksatria itu tidak saja diberlakukan bagi keturunan Raja Kadiri, tetapi juga bagi keturunan bekas Kerajaan Kahuripan. Karena itu disamping Arya Kadiri ada pula Arya Kahuripan. Ada Kesatiyeng Kadiri ada Kesatriyeng Kahuripan. Tidak itu saja, mantan Raja-raja dan keturunannya dari kerajaan-kerajaan kecil bekas daerah kekuasaan Kerajaan Kadiri maupun Kahuripan pun memperoleh gelar atau julukan yang sama. Gelar Arya diberikan juga kepada mereka yang kawin nyeburin nyentana dengan keturunan Kesatriyeng Kahuripan yang sudah menyandang gelar Arya. Misalnya Ida Bang Banyak Wide wangsa Brahmana yang kawin nyentana dengan Ni Gusti Ayu Pinatih putra Arya Beleteng wangsa Arya beralih kewangsaannya dari Brahmana menjadi Arya. Itulah sebabnya mengapa Ida Bang Banyak Wide menurunkan wangsa Arya Wang Bang Pinatih atau I Gusti Pinatih. Di Bali, kata Arya yang berarti juga ksatria ini diterjemahkan menjadi Gusti. Bahkan keturunan para Arya sendiri semisal Pangeran, Kiyai dan lain-lain diberi julukan yang sama yaitu Gusti. Tidak jelas kapan julukan Gusti termaksud diberlakukan, namun dapat diduga ada keterkaitannya dengan gelar para Raja Bali yang oleh pemerintah colonial Belanda diatur berdasarkan Staatblad No. 226 tanggal 1juli 1929. ketika itu Raja-raja Bali diberi gelar Cokorda, anak Agung atau I Dewa Agung. Dari sinilah rupanya gelar atau sebutan Gusti itu menunjukkan jati dirinya sebagai pengganti kata Arya, Kiyai atau Pangeran. Resensi Buku Babad Arya, Kisah Perjalanan Para Arya, Selengkapnya

Macammacam perairan diantaranya samudera, selat, bendungan, danau, dan lain-lain. Selat Sunda dan Selat Bali. Sungai. Sungai merupakan aliran air di permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah.
Bali dikenal sebagai salah satu pulau Indonesia yang paling unik dan eksotis. Oleh karena itu, tak heran jika banyak wisatawan yang kembali berkunjung ke pulau ini. Jika Sobat Pesona sedang berada di Pulau Dewata, jangan sampai melewatkan salah satu aktivitas wisata yang tengah ngetren di Bali ini, lho! Ya, ayunan! Bermain di spot ayunan sambil memandangi eksotisme yang ditawarkan Pulau Dewata memang menjadi aktivitas wisata yang tengah digandrungi di Bali. Selain menyenangkan, beberapa spot ayunan juga merupakan surga bagi para pecinta fotografi, sebab 10 spot ayunan instagramable di Bali berikut ini menawarkan latar foto yang instagramable. 1. Alas Harum Ayunan dari Alas Harum ini terletak di daerah agrowisata terkenal di Bali, yaitu di Jalan Lunga Tegllalang, yang terletak hanya 20 menit dari Ubud Tengah. Di sini, ada banyak kegiatan yang bisa Sobat Pesona pilih, mulai dari merasakan nikmatnya minum kopi luwak, belajar cara membuat kopi, hingga menjajal permainan outdoor seru seperti flying fox, sky biking, serta ayunan dengan pemandangan indah sekitar Alas Harum. Sumber foto alasharumbali Alas Harum menawarkan tiga level ayunan yang berbeda. Level pertama ada extreme swing yang menawarkan pengalaman berayun dari ketinggian 15 meter di atas permukaan tanah. Level selanjutnya adalah couple swing yang sedikit lebih tinggi yakni dengan 20 meter dan bisa dinaiki oleh dua orang. Sementara itu, level yang terakhir adalah super extreme swing. Ya, seperti namanya, super extreme swing adalah ayunan tertinggi dengan ketinggian mencapai 25 meter. Bagaimana? Apakah Sobat Pesona tertarik untuk menjajal aktivitas yang memacu adrenalin ini? Jika Sobat Pesona kurang nyaman dengan aktivitas yang terlalu ekstrim, Alas Harum juga menawarkan aktivitas lain yang bisa Sobat Pesona coba, lho! 2. Aloha Ubud Swing Salah satu tujuan agrowisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan di daerah Tegalalang adalah Aloha Ubud Themed Park. Hanya berjarak 5 km dari Patung Arjuna di Ubud, taman ini menyediakan lima pilihan ayunan mulai dari ketinggian 10 hingga 60 meter yang patut Sobat Pesona jajal. Sembari memompa adrenalin lewat ayunan ekstrim, Sobat Pesona akan dimanjakan dengan cantiknya pemandangan sawah dengan hutan Ubud yang menjadi latar belakangnya. Sumber foto Aloha Ubud Swing Tak lupa, spot foto instagramable lainnya di taman ini juga bisa kamu dapatkan dengan berkunjung ke sarang burung raksasa yang memang menjadi spot foto incaran para wisatawan. Cocok banget deh pokoknya untuk mempercantik feed Instagram Sobat Pesona! Setelah puas menjajal berbagai aktivitas outdoor yang seru, saatnya berkunjung ke perkebunan kopi dan nikmati secangkir kopi atau teh untuk sekadar suntikan energi. Tertarik untuk merasakan keseruannya? Yuk, segera berkunjung ke Ayunan Aloha Ubud! 3. Bali Swing Salah satu objek wisata ayunan terfavorit di Bali lainnya adalah Bali Swing. Ayunan cantik ini terletak di Jalan Dewi Saraswati, hanya berjarak 20 menit dari Ubud tengah atau jam dari Kuta. Ayunan ini sangat cocok untuk Sobat Pesona yang tengah mencari aktivitas outdoor asyik sekaligus menantang dengan level ketinggian ayunan hingga mencapai 78 meter, lho! Selain objek wisata ayunan, Bali Swing juga menawarkan paket aktivitas lainnya seperti tur romantis Volkswagen ke air terjun, lovely elephant park swing, quad swing, dan juga exciting Rafting! Tak lupa, spot foto instagramable pun hadir di setiap sudut tempat di Bali Swing ini untuk memanjakan pengunjung. Gimana? Tertarik mengunjungi Bali Swing? 4. D'tukad River Club Ayunan Balangsinga Waterfall Mampirlah Dtukad River Club di Banjar Blangsinga, di Gianyar, yang terletak hanya 30 menit dari Ubud Tengah. Bak surga dunia yang sesungguhnya, ayunan ini mengarah ke air terjun Blangsinga, menciptakan pemandangan yang tak ada tandingannya. Rasakan pengalaman unik berayun tinggi hingga mencapai ketinggian 87 meter di atas permukaan tanah sambil menyaksikan lekukan dan pahatan alam yang mampu menyejukkan mata. Langsung saja datang ke Dtukad River Club dan rasakan sensasinya! 5. LeKaja Bali Swing Salah satu tempat wisata yang seru lainnya yang sayang untuk Sobat Pesona lewatkan saat berada di Bali adalah LeKaja Bali Swing. Tempat ini berlokasi di desa CarangSari yang hanya berjarak 8 km dari Ubud Utara. Di sini, Sobat Pesona bisa memilih ketinggian ayunan yang terdiri dari 10 hingga 15 meter. Eksotisnya pemandangan hutan di sekitar juga dapat menjadi latar foto yang sempurna untuk instagram-mu. LeKaja juga menawarkan aktivitas seru lainnya seperti arung jeram, flying fox, dan aktivitas lainnya yang bisa Sobat Pesona coba! 6. Swing Bas De Atayana Seiring dengan berkembangnya agrowisata di Bali, saat ini semakin banyak pilihan objek wisata yang bisa Sobat Pesona pilih, salah satunya adalah Swing Bas De Atayana atau lebih dikenal dengan I Love BAS yang telah beroperasi sejak tahun 2001. Daya tarik objek wisata ini adalah ayunan besar berbentuk hati dengan latar belakang pemandangan indah, sangat pas untuk menjadi spot foto andalan. Ya, ayunan yang diberi nama “Swing in Loved” ini menjadi incaran utama saat berkunjung ke sini, apalagi bagi pasangan. Apakah Sobat Pesona tertarik untuk menaklukan Swing in Loved bersama pasangan? Yuk, cari tahu info lebih lanjut mengenai tempatnya sekarang juga! 7. Terrace River Pool Swing Pengalaman ayunan terbaik dengan 15 jenis ayunan berbeda dan ketinggian mencapai 45 meter dapat Sobat Pesona rasakan di Terrace River Pool Swing yang terletak di Jalan Raya Ceking, Tegalalang. Tempat ini adalah destinasi yang wajib dicoba bagi kamu yang tengah mencari petualangan seru. Bagaimana tidak, banyak hal menarik yang bisa Sobat Pesona jelajahi di tempat ini, termasuk berfoto di salah satu spot terbaik yakni sarang burung raksasa yang didesain cantik untuk jadi background foto para pengunjung. 8. Uma Pakel Swing Destinasi ayunan lainnya masih berada di sekitar Tegalalang, Ubud. Agrowisata Uma Pakel berbatasan dengan terasering Tegalalang sehingga Sobat Pesona bisa merasakan pengalaman berayun yang mengesankan dengan menyaksikan pahat demi pahat persawahan. Sumber foto umapakel_bali Jangan lupa untuk mengambil foto di dalam sarang burung hummingbird untuk post instagram yang memikat. Tunggu apalagi? Yuk segera rencanakan kunjunganmu ke sini! 9. Wanagiri Hidden Hills Swing Bertualanglah menuju Wanagiri Hidden Hills untuk merasakan pengalaman naik ayunan fantastisnya! Terletak di dataran tinggi Wanagiri dan desa Munduk, Sukasada, Kabupaten Buleleng, Wanagiri Hidden Hills menawarkan atraksi yang menakjubkan, di antaranya sarang burung raksasa, rumah pohon, dan atraksi menyenangkan lainnya. Sumber foto Livia Jando Nah, salah satu daya tarik pengunjung adalah ayunan yang bisa Sobat Pesona naiki. Yang membuat ayunan dari Wanagiri Hidden Hills ini istimewa adalah pemandangan langsung menghadap ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang indah saat berayun di ketinggian. Sobat Pesona juga akan merasakan sejuknya angin dan udara khas pegunungan yang dapat menyegarkan pikiran saat berkunjung ke sini! Wanagiri Hidden Hills buka setiap hari mulai jam 8 pagi hingga jam 5 sore. 10. Zen Hideaway Ubud Sekitar 30 menit dari Ubud, Sobat Pesona sudah bisa sampai di destinasi wisata favorit di Bali bernama Zen Hideaway Ubud. Objek wisata ini dikenal dengan ayunannya yang persis berada di tengah-tengah bukit yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang dan pemandangan megahnya Gunung Agung. Tak heran jika tempat ini menjadi incaran para pemburu foto di Bali! Itulah 10 tempat ayunan paling instagrammable yang direkomendasikan untuk Sobat Pesona jajal saat berkunjung Bali. Sebagian besar dari tempat tersebut buka setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, beberapa bahkan buka hingga jam 7 malam. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, segera rasakan sensasi berayun sambil menikmati indahnya Pulau Dewata dari ketinggian! Kalaumacam-macam, rakyat Bali bisa boikot produk Banyuwangi dan datangkan dari daerah lain ya. Jadi simpan saja ide JJB selama-lamanya. Tidak usah ganggu Bali. Bagi saya ide JJB adalah mustahil dan akan kami gagalkan di Jakarta. Kami diajarkan oleh leluhur Nusantara, bahwa sejak dulu Bali dan Jawa harus dipisahkan dengan beberapa alasan.

Tarian Khas Bali – Bali merupakan salah satu pulau di Nusantara yang terkenal akan keeksotisan pantainya. Selain itu, Bali juga memiliki beragam kearifan lokal akan budaya yang juga menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satu kebudayaan Bali yang berperan dalam hal ini adalah berbagai macam tarian khas yang berasal dari Pulau Dewata. Eksistensi dari tarian Bali sendiri juga disebabkan karena masyarakat Bali masih melestarikan salah satu budaya tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beragam tarian yang dibawakan baik oleh penari laki-laki serta perempuan muda hingga tua ketika berkunjung ke Bali. Tarian yang disediakan oleh masyarakat Bali tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Pulau Dewata tersebut. Nama-Nama Tarian Khas Bali Bahkan, tidak jarang juga para wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara tertarik untuk ikut menari bersama. Tarian khas Bali sendiri tidak hanya terdiri dari satu atau dua tarian saja. Berdasarkan hal tersebut, beberapa jenis tarian yang berasal dari Pulau Bali tersebut terdiri dari sebagai berikut ini. Tari Panji Semirang Merupakan tarian dari Bali yang diciptakan pada tahun 1942 oleh seorang seniman Bali. Seniman tersebut adalah I Nyoman Kaler yang menciptakan tarian ini berdasarkan cerita dari petualangan Putri Galuh Candrakirana. Petualangan tersebut merupakan bentuk dari sebuah pengembaranya yang menyamar sebagai laki-laki dengan sebutan Raden Panji sepeninggal suaminya. Berdasarkan kisah tersebut, tari panji semirang memiliki ciri khas yaitu seorang penari wanita yang di rias menyerupai laki-laki dengan tersenyum sambil membelalakkan matanya. Tari Margapati Tarian khas Bali ini memiliki makna yang menyedihkan dan cukup mematikan yaitu diartikan sebagai tarian menuju kematian. Tarian ini dimainkan oleh penari wanita dengan gerakan lincah seperti laki-laki yang seakan-akan ingin menyergap. Hal tersebut juga tentu memberikan suasana ketegangan bagi para penontonnya. Akan tetapi tarian ini tetap memberikan daya tarik tersendiri dengan keseruan serta rasa penasaran untuk dapat melihatnya secara langsung. Tari Wirayudha Merupakan tarian khas Bali yang menggambarkan peperangan dengan pemain berjumlah 2 hingga 4 pasang penari pria. Penari Wirayudha juga dilengkapi dengan adanya senjata tombak yang mencerminkan prajurit Bali Dwipa. Penari tersebut juga dilengkapi dengan aksesoris peperangan lainnya seperti hiasan kepala khas Bali atau dikenal dengan udeng-udeng. Adapun maksud dari tari wirayudha ini adalah sekelompok prajurit yang mempersiapkan diri untuk maju dalam medan pertempuran. Tari Condong Masyarakat Bali memiliki kepercayaan akan tari condong yaitu diciptakan berdasarkan mimpi dari seorang pangeran yang jatuh sakit dari Sukawati. Dalam mimpi tersebut, sang pangeran bertemu dengan dua gadis cantik yang sedang menari. Tarian yang dilakukan oleh kedua gadis tersebut sangat lemah gemulai dan juga anggun sehingga membuat pangeran tersebut akan keelokannya. Kemudian setelah sang pangeran sembuh, tarian tersebut diajarkan kepada wanita dan terus tetap dilestarikan hingga saat ini. Oleh karena itu, tari condong tetap dapat dinikmati oleh masyarakat Bali dan wisatawan yang berkunjung. Tari Janger Tarian khas dari Bali yang satu ini sudah ada sejak tahun 1930 yang menggambarkan tentang pergaulan anak muda Bali yang dimainkan oleh sepasang penari putra dan putri berjumlah 10 hingga 16 pasang. Penari dalam tarian ini juga menyanyikan lagu dengan judul yang sama dan saling bersahut-sahutan. Hal yang menarik dari tarian ini adalah kelompok kaum penari putra dimainkan dengan kecak sedangkan untuk kaum putri akan dimainkan oleh janger. Kemeriahan dari tarian ini tentu membuat siapa saja akan tertarik untuk menontonnya. Tari Puspanjali Tari khas Bali ini merupakan tarian yang digunakan untuk penyambutan dimana dimainkan oleh penari wanita berjumlah 5 hingga 7 orang yang terinspirasi dari Upacara Rejang. Dalam upacara tersebut, penari mengenakan pakaian adat khas Bali serta menari untuk menyambut tamu undangan yang hadir. Keindahan dari tari ini dapat membuat wisatawan yang menontonnya merasa terkesima akan gerakan penarinya. Tari Kecak Kebanyakan orang tentu sudah mengenal tarian khas Bali yang tidak asing lagi di telinga masyarakat ini. Seperti yang diketahui, tarian ini dilakukan oleh penari pria yang berjumlah puluhan. Penari tersebut melakukan tarian dengan posisi duduk saling melingkar serta menyerukan kata cak secara bersamaan. Hal tersebut tentu memberikan suasana yang ramai dan mampu membuat penontonnya terkesima. Adapun cerita yang terkandung dalam tari kecak ini adalah tentang Ramayana ketika bertempur dengan Rahwana dan dibantu oleh pasukan kera. Tarian khas Bali ini sangat sering ditampilkan oleh wisatawan yang hadir di daerah hal tersebut, terdapat wisatawan yang rela berkunjung ke daerah tersebut hanya untuk menyaksikan tarian kecak yang penuh semangat ini. Tari Pendet Tarian khas yang berasal dari Bali yang satu ini biasa dilaksanakan di tempat peribadatan umat Hindu sebagai bentuk tarian pemujaan. Tari pendet sendiri diartikan sebagai bentuk penyambutan dari kedatangan Dewa dari langit yang dimainkan oleh penari wanita dengan menggunakan pakaian khas Bali. Saat ini, tari pendet juga sudah digunakan dalam penyambutan para tamu atau wisatawan yang berkunjung ke Bali. Tari Barong Tari Barong Sebagian orang mengenal barong dengan ciri khasnya yaitu topeng berwajah menyeramkan. Tari barong ini juga tidak jauh dari hal tersebut dimana penari akan mengenakan topeng barong yang khas dengan ornamen Bali. Adapun asal kata dari barong sendiri adalah”bahruang” yang berarti beruang. Meskipun memiliki pengertian tersebut, topeng barong tidak hanya memberikan penampilan beruang saja. Akan tetapi juga terdapat barong gajah, barong, blablasan, barong asu, barong macan, serta barong lainnya. Bukan hanya digunakan untuk menari, topeng barong juga dapat dijadikan cidera mata bagi wisatawan di Bali. Wisatawan dapat menemukan topeng ini di toko kesenian khas Bali baik yang dapat digunakan untuk pajangan atau oleh-oleh. Sementara itu pada tarian barong dimainkan dua orang laki-laki dimana satu penari berada di depan untuk memegang topeng barong. Sedangkan untuk satu penari laki-laki lainnya berada di belakang memegangi bagian ekor tubuhnya. Kisah yang terkandung dalam tari barong ini adalah mencerminkan sifat baik yang diperankan oleh barong dan sosok rangda memerankan tokoh jahat. Oleh karena itu, penonton juga dapat mengambil pesan moral yang ditampilkan dalam tarian barong ini. Tari Legong Penyebutan dari tari ini berasal dari dua kata yaitu “leg” yang berarti luwes dan “gong” yang berarti gamelan khas Bali. Awalnya, tari khas Bali ini hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja, akan tetapi saat ini tari legong juga ditampilkan dalam berbagai kegiatan dan acara yang ada di Bali. Dengan demikian, para wisatawan dapat melihat penari dari legong wanita yang lemah gemulai dan elok dengan membawa kipas serta diiringi alunan gamelan tradisional dari Bali. Tarian ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu legong jobog, legong legod bawa, legong keraton, dan legong kuntul. Tari Trunajaya Tari trunajaya merupakan tarian khas Bali yang menceritakan tentang kisah romantis yaitu seorang laki-laki yang sedang jatuh hati. Laki-laki dalam kisah tersebut ingin memikat hati sang wanita. Awalnya, tarian khas Bali ini hanya dimainkan oleh satu orang penari laki-laki saja. Akan tetapi setelah mengalami perkembangan tari trunajaya dilakukan dengan diiringi oleh penari wanita. Hal yang membuat unik dari tari trunajaya adalah gerakan kuda-kuda sambil membelalakkan mata. Hal tersebut dapat diartikan dengan kejantanan dari penari pria yang ingin menyatakan perasaan cintanya. Tari Baris Pada zaman dulu, tarian khas Bali yang satu ini adalah suatu jenis tarian ritual akan tetapi saat ini fungsi dari tari ini telah berkembang menjadi tarian hiburan masyarakat. Tarian ini dilakukan dengan jumlah penari cukup banyak menyesuaikan esensi dari tari itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, tari bari dapat dimainkan oleh 8 hingga 40 orang penari laki-laki. Adapun kisah dibalik tari baris ini adalah menceritakan tentang ketangguhan dari kesatria Bali pada masanya. Oleh karena itu, tarian ini menampilkan layaknya penari yang menggerakkan badan seperti kesatria tangguh. Nah, itulah berbagai jenis tarian khas Bali yang dapat dijumpai ketika mengunjungi pulau Dewata. Sebagai salah satu bagian dari bangsa Indonesia, sudah menjadi keharusan untuk tertarik pada keragaman serta kebudayaan Nusantara. Tidak terkecuali tarian khas Bali seperti yang disebutkan diatas.

Tentangpendirian Padharman di kompleks Pura Besakih menurut Lontar Padma Bhuwana dimulai sejak tahun Saka 1400 atau tahun 1478 Masehi. Sedangkan menurut Lontar Babad Sukahet pendirian padharman di Besakih tahun Saka 1465 atau tahun 1543 Masehi. Bila tahun ini dihubungkan dengan periodisasi tahun pemerintahan dinasti Sri Krsna Kapakisan di Bali
Daftar isiTari WaliTari RejangTari BarisTari PendetTari Sanghyang DedariTari BarongTari BebaliTari Gambuh KlungkungTari Topeng Sidhakarya/Topeng Pajegan TabananTari Wayang WongTari Balih-balihanTari JangerTari Kebyar atau kekebyaranTari LegongTari KecakTari Joged Bumbung BulelengTari Bali, sesuai dengan namanya yaitu tarian yang berasal dari Bali. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan konvensi Warisan Budaya Takbenda pada 29 November hingga 4 Desember 2015 di Windhoek, Namibia, UNESCO mengakui tiga genre tarian tradisional di Bali, Indonesia, sebagai Warisan budaya tak Bali dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, wali sakral atau bebali upacara dan balih-balihan hiburan.Dan berikut ini akan kami jabarkan satu persatu tarian-tarian WaliSeni Tari Wali ditarikan pada setiap kegiatan upacara adat dan agama Hindu di Bali. Di Pura, tarian ini dipentaskan di area terdalam pura Jeroan. Jenis tariannya antara lainTari RejangTarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara. Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah BarisJenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 PendetTari ini adalah tarian pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa menari sambil membawa perlengkapan sesajen. Gerakan Tari Pendet lebih dinamis dibanding Tari Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari Sanghyang DedariAdalah tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak BarongAdalah seni tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan BebaliBebali adalah jenis tarian upacara, biasanya dipentaskan di halaman tengah pura. Tari ini sifatnya di antara sakral dan Gambuh KlungkungTari ini adalah sendratari Bali yang tertua. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan dalam tariannya diturunkan dari periode Majapahit di Pulau ini biasanya ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan Topeng Sidhakarya/Topeng Pajegan TabananTarian ini sangat kental dengan aura magis. Karena dilakukan oleh penari bertopeng untuk menetralisir roh Wayang WongDrama tari Buleleng. Menggabungkan tarian, drama epik, dan Balih-balihanBalih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung di halaman depan atau luar yaitu Tari JangerTari ini adalah tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun putri mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan tangan, bahu dan Kebyar atau kekebyaranTarian ini dapat ditarikan secara solo, duet, trio, kelompok atau dalam sendratari. Tari ini diiringi dengan permainan gamelan gong LegongAdalah tarian yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan mimpinya melihat legong yang berjumlah 3 orang menari mengikuti permainan gamelan semar KecakTari tradisional yang satu ini adalah tarian beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di kecak tak diiringi musik, tetapi hanya tepukan telapak tangan yang memukul bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan mengucapkan kata-kata “cak, cak, cak” untuk menghasilkan suatu paduan suara Joged Bumbung BulelengTarian sosial populer oleh pasangan, selama musim panen atau pada hari-hari penting. . 368 411 464 428 326 481 236 249

macam macam arya di bali