Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”. Konon agama Buddha, Hindu, dan Siwa merupakan zat yang berbeda. Namun nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha), Hindu, Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jualah
ilustrasi oleh Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua Semboyan apakah yang tertulis di pita garuda Indonesia? Yap! Semboyan itu adalah Bhinneka Tunggal Ika. Apa makna dari semboyan itu dan bagaimana sejarahnya? Yuk simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh mengenai Bhinneka Tunggal Ika. Arti Bhinneka Tunggal IkaSejarah Bhinneka Tunggal IkaMakna Bhinneka Tunggal Ika Kalimat Bhinneka Tunggal Ika sangat tidak asing di mata kita. Semboyan satu ini tercantum dalam pita yang dicengkeram burung garuda sebagai lambang negara Indonesia. Menurut bahasa, bhinneka artinya beraneka atau beragam. Sedangkan tunggal artinya satu, dan ika artinya itu. Dengan demikian Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti “berbeda-beda tetap satu jua“. Semboyan ini menggambarkan keragaman yang ada Indonesia. Terdiri dari ribuan pulau, suku, adat, budaya, bahasa, dan ras yang sangat beragam. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika Mengutip dari buku sejarah bahasa Jawa Kuno, semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma. Kitab ini merupakan karangan empu Tantular yang terbit pada masa Kerajaan Majapahit abad ke-14 M. Pada zaman dahulu, telah ada perbedaan umat beragama antara umat Hindu Siwa dengan Umat Buddha. Oleh kitab karangan Mpu Tantular inilah yang mengajarkan toleransi antar umat beragama dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kutipan dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat di kitab Sutasoma dalam wujud pupuh bentuk puisi tradisional Jawa dan Sunda 139, bait 5 yang secara lengkap sebagai berikut. Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa,Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Terjemahan Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?Sebab kebenaran Jina Buddha dan Siwa adalah tunggalTerpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Makna Bhinneka Tunggal Ika Negara Indonesia berdiri sebagai negara kesatuan yang terdiri atas keberagaman. Kondisi ini tidak lantas membuat Indonesia terpecah-pecah. Justru hal inilah yang menimbulkan kekayaan budaya dan keberagaman yang ada di Indonesia. Semangat nasionalis sebagai bangsa satu, bangsa Indonesia, disemboyankan dengan sangat tepat oleh kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Makna yang terkandung dalam kalimat Bhinneka Tunggal Ika mengingatkan kita sebagai bangsa yang kental unsur perbedaan untuk tetap bersatu teguh sebagai bangsa yang utuh. Tidak lagi memandang suku, budaya, ras, agama, dan bahasa, yang ada hanya satu yaitu sebagai bangsa Indonesia. Segala bentuk perbedaan dan keberagaman membawa bangsa Indonesia untuk saling menghargai perbedaan. Hal ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di dunia dalam menjaga persatuan. Dengan bersatu semua akan mengalami indahnya kerukunan, saling menjaga, mencegah timbulnya perpecahan, dan hal lainnya yang lebih menimbulkan banyak manfaat kebersamaan. Demikian ulasan mengenai apa arti semboyan bhinneka tunggal ika, sejarah, dan makna yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat ya.
Semuajawaban benar Jawaban yang benar adalah: B. Sugondo.Mpu Sedah. Dilansir dari Ensiklopedia, ”rwaneka dhatu winuwus buddha wiswa, bhinnêki rakwa ring
Rwanekadhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Artinya: Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Rwanekadhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana
BhinnekaTunggal Ika is the official national motto of Indonesia, inscribed in the National emblem of Indonesia, the Garuda Pancasila, written on the scroll gripped by the Garuda's claws. The
. 218 321 372 272 387 341 126 70
rwaneka dhatu winuwus buddha wiswa